Obesitas: Suatu penyakit dengan banyak penyebab yang dapat dikelola
Sains telah membuktikan ada banyak hal yang menyebabkan obesitas, sebagian di antaranya berada di luar kesadaran atau kendali orang yang hidup dengan obesitas.
We have detected that you are located in . Do you want to switch to the local site?
Ketika kita membicarakan penyebab obesitas,
pertanyaan yang seringkali muncul adalah: Apakah obesitas bersifat
genetik? Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana pengaruh gen
terhadap berat badan seseorang dan seberapa besar kemungkinan
seseorang mengalami obesitas. Kita juga akan melihat beberapa hasil
penelitian yang membuktikan keterkaitan antara genetika dan
obesitas.
Seperti yang sudah dibicarakan di sini,
tidak mungkin bagi kita untuk mengetahui secara spesifik mengapa
berat badan seseorang meningkat dan mengalami obesitas. Namun kita
tahu bahwa genetika adalah salah satu kemungkinan penyebab obesitas.
Penelitian yang tengah dilakukan saat ini, yakni tentang hubungan
antara genetika dan obesitas, menunjukkan bahwa gen memiliki pengaruh,
seperti:
Bagaimana dan dimana kelebihan kalori disimpan sebagai lemak dalam tubuh Anda. Sama seperti pengaruhnya terhadap warna mata Anda, gen juga dapat menentukan kecenderungan bertambahnya berat badan Anda atau terjadinya obesitas.
Gen memainkan peran sentral dalam obesitas. Meskipun demikian, jika memang genetika dan obesitas berkaitan erat, mengapa sepertinya baru sekarang ini orang lebih banyak terkena obesitas? Sangat sedikit orang yang mengalami obesitas seratus tahun yang lalu. Jadi apakah obesitas benar-benar bersifat genetik?
Gen kita tidak banyak berubah selama seratus tahun terakhir, bahkan dalam kurun waktu 50.000 tahun. Yang berubah adalah lingkungan kita.
Seperti dikatakan oleh ahli genetika Francis Collins, "Genetika mengisi amunisi senjata dan lingkungan menarik pelatuknya." Artinya, genetika dan lingkungan merupakan faktor yang saling berkaitan. Keduanya berinteraksi satu sama lain yang memungkinkan terjadinya obesitas.
Kita hidup di lingkungan sekarang yang berbeda dibandingkan dengan orang yang hidup seratus tahun yang lalu. Berbeda dari zaman sebelumnya, di zaman teknologi seperti sekarang ini, kita bukan hanya disajikan berbagai macam makanan tapi juga dihadapkan pada berbagai faktor kehidupan yang dapat menyebabkan stres. Dunia modern berinteraksi dengan gen kita dan obesitas adalah bagian dari hasil interaksi tersebut, Profesor Joseph Proietto, seorang peneliti dan dokter spesialis yang mendalami obesitas, mencoba memberi gambaran tentang keterkaitan genetika dan obesitas dengan meminta kita melihat dua wadah dengan ukuran berbeda. Satu wadah dapat menampung 5 liter dan wadah lainnya dapat menampung 50 liter. Kedua wadah tersebut ditaruh di ruang terbuka dalam kondisi hujan sepanjang malam hingga di pagi hari kedua wadah tersebut penuh dengan air.
Anda kemudian melihat bahwa wadah yang lebih besar menampung lebih banyak air daripada wadah yang lebih kecil. Ini karena wadah yang lebih besar dibuat untuk menampung lebih banyak air. "Dengan kata lain, untuk mengalami obesitas dipengaruhi oleh faktor genetik Anda (dalam hal ini bagaimana wadah itu dibuat)) dan lingkungan (dalam contoh ini, hujan)," jelas Professor Joseph Proietto.
Beberapa petunjuk awal tentang keterkaitan antara genetika dan obesitas diberikan para peneliti Universitas Michigan. Pada tahun 1952, mereka melakukan penelitian terhadap 81 pasang anak kembar dengan data awal meliputi panjang kaki, panjang lengan bawah, dan ketinggian posisi hidung.
Dengan data pengukuran tersebut, para peneliti mencoba melihat suatu kemungkinan bahwa ciri-ciri fisik yang berbeda ini diwariskan dari orang tua mereka. Ini disebut heritabilitas (kemampuan untuk mewarisi sifat atas karakter yang diturunkan secara genetik). Dari semua ciri-ciri yang diukur para peneliti, mereka menemukan bahwa berat badan dan lingkar pinggang memiliki tingkat heritabilitas tertinggi. Sejak saat itu, banyak penelitian yang melihat perbandingan terhadap anak kembar. Para peneliti menemukan bahwa terlepas apakah mereka dibesarkan bersama atau terpisah, kembar identik memiliki kemiripan berat badan.
Ini menunjukkan bahwa lingkungan di mana Anda menjalani pola hidup bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi berat badan Anda. Sebaliknya, gen merupakan faktor lebih kuat terhadap berat badan Anda. Temuan ini juga memberikan bukti tak terbantahkan bahwa genetika dan obesitas memiliki kaitan erat. Hasil penelitian membuktikan bahwa genetika menentukan obesitas antara 40% hingga 70%. Artinya, gen yang Anda warisi dari orang tua dapat meningkatkan risiko obesitas.
Jadi, bagaimana Anda bisa memanfaatkan informasi tentang genetika dan obesitas ini dalam hidup Anda sebagai seseorang yang mewarisi gen orang tua?
Semakin banyak yang Anda ketahui tentang genetika dan obesitas, Anda semakin paham bagaimana membuat keputusan dalam mengatur berat badan. Anda bisa semakin waspada terhadap berbagai pemicu di lingkungan, yang dapat menyebabkan makan lebih banyak ataupun pemicu di lingkungan yang dapat meningkatkan risiko obesitas.
Karena faktor yang memicu obesitas dan genetika setiap individu berbeda, , penting untuk dipertimbangkan dengan cermat ketika kita dihadapkan pada berbagai jenis terapi untuk penurunan berat badan. Strategi dan jenis terapi yang berhasil untuk seseorang belum tentu berhasil untuk orang lain. Itu sebabnya setiap orang perlu melakukan pendekatan secara individual untuk mengelola berat badan.
ID23OB00049